Senin, 30 Januari 2012

BETERNAK AYAM POTONG

BETERNAK AYAM POTONG
PELUANG USAHA PETERNAKAN AYAM POTONG
Ketahui panduan di sini! Anda berminat untuk membuka sebuah usaha peternakan ayam potong?
Beternak ayam potong merupakan peluang bisnis sepanjang masa yang selalu banyak dicari dan dibutuhkan oleh masyarakat.
Daging ayam sebagai salah satu bahan masakan yang cukup populer tidak pernah mengalami perhentian permintaan dari pelanggan kecuali apabila sedang terjangkit sebuah virus pandemik yang cukup akut untuk hewan unggas.
Peluang usaha peternakan ayam potong bisa dilakukan dimana saja, baik di desa maupun di kota, asalkan memiliki lahan dan kawasan yang tepat untuk mengembangkan usaha bisnis yang satu ini.
Untuk dapat sukses dalam menjalankan peluang usaha peternakan, Anda perlu melakukan atau memperhatikan beberapa hal terkait dengan usaha peternakan ayam potong yang akan Anda jalankan, misalnya terkait dengan pemilihan bibit,kandang, pakan, pemeliharaan,dan juga pasar.

USAHA AYAM POTONG

USAHA AYAM POTONG

USAHA TERNAK AYAM POTONG
Daging ayam merupakan daging favorit di negara kita. Hampir 100% orang Indonesia suka makan daging ayam, maka dari itu merupakan peluang yang sangat bagus berbisnis ternak ayam potong. Dulu pada waktu flu burung melanda dunia, bisnis ini menjadi hancur. Sebab tidak ada yang berani makan daging ayam, sehingga banyak para peternak yang gulung tikar. Sekarang berhubung issu flu burung sudah tidak ada, kesempatan memulai bisnis ini menjadi bagus. Saatnya sekarang ini untuk memulai mumpung masi banyak kandang-kandang bekas yang sudah tidak dipakai oleh pemiliknya untuk dibeli dengan harga murah dibandingkan dengan membuat kandang baru yang tentu lebih mahal. Usaha ini biasanya dilakukan dengan sistem kerja sama dengan peternak pembibitan ayam potong. Sehingga anda tidak perlu repot-repot menyadiakan bibit, pakan dan obat-obatan, karena semua telah disiapkan oleh peternak pembibitan tadi. Dengan sistem kerja sama ini anda hanya menyiapkan kandang beserta alat-alat untuk pemeliharaan ayam potong dengan sistem bagi hasil 50%.
Dalam usaha pertanian, perkabunan, peternakan pokoknya agribisnis kita memiliki kemudahan, sebab banyak orang-orang yang ahli di bidang ini terutama di desa-desa. Sehingga tidak ada kesulitan dalam mencari pekerja yang ahli, dengan demikian kelancaran bisnis ini bisa dijamin. Namun kendala yang biasanya dialami pada usaha agribisnis adalah pekerja yang nakal dan tidak jujur. Tapi hal ini jarang terjadi sebab orang-orang desa kebanyakan jujur-jujur walaupun ada yang nakal tapi sedikit. Namun harus pandai-pandai memilih pekerja yang jujur, jujur apa tidaknya pekerja dapat diketahui dengan sistem penghitungan jumlah pakan yang dihabiskan berbanding jumlah hewan ternak, dengan perhitungan tadi dapat pula diketahui berat ternak tanpa harus menimbangnya.
Langkah-langkah yang dibutuhkan
Mencari lokasi yang tanahnya kering (bukan daerah persawahan) untuk menempatkan kandang dengan tujuan agar kandang tidak cepat rusak terutama kandang yang tiang-tiangnya terbuat dari bambu akan cepat rusak jika lokasi terletak pada tanah basah (karena kandang dari tiang bambu murah), namun jika tiang-tiang kandang terbuat dari kayu kelapa tidak masalah dibuat di atas tanah basah karena memakai penyangga beton (kandang bertiang kayu kelapa lebih mahal).
Usahakan mencari kandang bekas untuk dibeli, sebab berarti pernah dipakai sehingga sudah diperhitungkan oleh pemilik sebelumnya bahwa lokasi kandang bagus. Perlu diketahui apa penyebab kandang bekas tadi berhenti dipakai untuk penanggulangan, tapi biasanya para peternak ayam potong yang menutup usahanya kebanyakan disebabkan oleh kasus flu burung. Jika ini penyebabnya maka kandang bekas tersebut baik untuk digunakan sebab kasus flu burung sudah reda (sudah tidak ada).
Jika tidak menemukan kandang bekas, buatlah kandang untuk ukuran isi 4000 ekor ayam. Biasanya sudah ada tukang ahli dalam pembuatan kandang yang menawarkan jasa pembuatan kandang lengkap dengan peralatan tempat pakan, penghangat, tempat air minum, dll.
Temui peternak pembibitan ayam potong untuk diajak kerja sama dengan sistem bagi hasil. Dengan sistem ini akan mempermudah dalam pengadaan semua yang dibutuhkan karena peternak pembibitan biasanya menyediakan kebutuhan-kebutuhan ternak yang lengkap dan tidak perlu repot-repot dalam pemasarannya karena biasanya mereka yang beli kembali hasil panen kemudian dihitung jumlah kebutuhan yang telah dihabiskan baru setelah itu keuntungan dibagi. untuk ukuran kandang isi 4000 ekor diisi dengan 3700 ekor agar kandang menjadi lega.
Mencari pekerja yang bertugas mengurus pakan dan minuman ternak dan memelihara sesuai dengan cara yang benar dengan upah yang sesuai, untuk 3700 ekor ayam dibutuhkan 2 orang pekerja (setiap satu orang diupah Rp600.000,-). Kemudian usahakan untuk selalu datang mengontrol setiap hari walaupun hanya sebentar setiap sore pada waktu ternak diberi pakan.
Proses kerja usaha ini
Sehari sebelum bibit ayam didatangkan kandang harus dipersiapkan, letakkan terpal pada seluruh lantai kemudian sebarkan gabah padi di atasnya dan siapkan pula terpal atau sambungan karung-karung untuk menutup rapat dinding kandang. Ini bertujuan agar kandang tetap hangat. Kemudian siapkan 40 karung pakan (setiap pengiriman pakan 40 karung, total pakan yang dihabiskan 260 karung per karung seberat 50kg).
Pada hari bibit ayam didatangkan siapkan triplek sebagai sekat yang dibuat melingkar dengan ketinggian 60cm berdiameter 4 meter, sekat dengan diameter tersebut untuk menampung sekitar 600 ekor bibit ayam. Jadi untuk 3700 ekor ayam diperlukan enam lingkaran skat.
Letakkan sebuah kompor penghangat (kompor khusus untuk penghangat ayam) di tengah-tengah setiap lingkaran skat, kemudian letakkan 15 tempat pakan (talam berdimeter 50cm) dan 8 unit tempat air minum di setiap skat.
Beri pakan dan air minum setiap pagi dan sore, setiap sore air dicampur dengan obat anti stress (disediakan oleh bos bibit). Setelah 4 atau 5 hari ternak diberi vaksin Ende dengan cara diteteskan pada mata ternak. Kemudian tempat pakan (talam) diganti dengan tempat pakan khusus ayam yang ditaruh dengan menggantungkannya setinggi 2cm dari lantai kandang dan terpal penutup dinding dibuka bagian atasnya. Sekat diperbesar sesuai dengan kepadatan ternak yang semakin besar.
Pada hari ke12 diberikan vaksin Rumboru yang dicampurkan pada susu skin (susu untuk pertumbuhan bulu ayam), kemudian alas kandang (terpal dan gabah) dibongkar dan alat penghangat berhenti dipakai,  kemudian lingkaran skat dan terpal penutup dinding dibuka. Kandang dibersihkan jika musim panas cukup sekali saja dibersihkan, namun jika musim hujan maka kandang harus dibersihkan setiap seminggu setelah hari ke12. Skat diganti dengan skat ruang kandang dengan bambu yang di buat di setiap jarak 10 meter diberi jarak 2 cm antara bambu-bambu skat, setiap sekat tetap berisi 600 ekor ayam, kemudian tempat pakan ditambah menjadi 26 unit dan digantungkan lebih tinggi dari permukaan lantai kandang menjadi 6 cm.
Pada hari ke18 ternak diberikan vaksin Ende yang dicampurkan pada susu skin, setiap pemberian vaksin dilakukan pada waktu sore. Kemudian seminggu sebelum panen yakni di hari ke 28, obat anti stress berhenti diberikan.
Segala sesuatunya mulai dari jumlah pakan, obat anti stress, vaksin, semua dihitung dan dicatat untuk dijadikan data yang akan dicocokkan dengan data peternak bibit (boss yang mensuplai segala kebutuhan tadi) agar penghitungan bagi hasil menjadi benar. Begitu pula pada waktu panen semua ternak yang dikeluarkan untuk dijual harus ditimbang dan dicatat untuk dijadikan data. Adapun ayam yang afkir dipisah penimbangan dan pendataannya, sebab harganya lebih murah dari yang normal, jika yang normal berharga Rp14.000,- per kg maka yang afkir berharga Rp10.000,-.
Panen biasanya dilakukan 6 kali selama satu tahun. Setelah panen kandang dibiarkan selama tiga hari menunggu sampai kotoran ternak kering baru setelah itu dibersihkan dan kotoran dikumpulkan dalam karung-karung bekas pakan dapat dijual seharga Rp2000,- kepada petani untuk dijadikan pupuk, dalam sekali panen bisa menghasilkan 150 karung kotoran. Begitu pula dengan karung bekas pakan dapat dijual seharga Rp2000,-. Hasil penjualan kotoran dan karung bekas dapat menutupi ongkos air PDAM dan listrik dan minyak tanah bahan bakar penghangat kandang.
Jumlah biaya yang dihabiskan dan keuntungan yang dihasilkan.
Sewa tanah beserta kandang yang dapat menampung 4000 ekor ayam Rp15.000.000,- per tahun.
Biaya gaji 2 orang pekerja Rp600.000,- per orang per sekali panen Rp1.200.000,- .
Biaya bibit per kardus isi 100 ekor Rp370.000,- total harga 37 kardus berisi 3700 ekor bibit ayam Rp13.690.000,-(dibayar setelah panen).
Biaya pakan per kwintal Rp265.000,- pakan yang dihabiskan sekali panen adalah 130 kwintal seharga Rp265,000,- kali 130 kwintal sama dengan Rp34.450.000,-.(dibayar setelah panen)
Biaya 20 bungkus obat anti stress yang dihabiskan selama sekali panen adalah Rp240.000,-(dibayar setelah panen).
Biaya 24 botol vaksin selama sekali panen Rp360.000,- (dibayar setelah panen).
Dari 3700 ekor bibit biasanya dapat dipanen 3500 ekor per ekor rata-rata memiliki berat 1,5kg, maka hasil penjualan sekali panen Rp14.000,- dikali 5250kg (berat 3500 ekor ayam) sama dengan Rp73.500.000,-.
Keuntungan yang didapat adalah : hasil penjualan Rp73.500.000,- dikurangi jumlah total biaya pakan, bibit, obat anti stress, vaksin Rp48.740.000,- sama dengan Rp24.760.000,-.
Karena sistem kerja bagi hasil dengan penyuplai bibit dan kebutuhan 50%-50%, maka keuntungan yang didapat dibagi dua menjadi Rp12.380.000,- per sekali panen.
Modal yang harus disiapkan pada awalnya adalah untuk pembiayaan kandang. Jika menyewa kandang orang maka cukup Rp15.000.000,-.
Jika menyewa tanah 10 tahun dan membikin kandang sendiri untuk isi 4000 ekor maka jumlah modal yang harus disiapkan uang sewa tanah Rp10.000.000,- plus biaya kandang Rp60.000.000,- sama dengan Rp70.000.000,-.
Pemasaran
Untuk pemasaran hasil panen karena memakai sistem kerja sama maka sudah diurus oleh klien pembibitan sehingga kita tidak perlu memikirkan pemasaran.
Penutup
Sungguh mengherankan jika melihat fakta bahwa masi banyak penduduk negeri ini yang hidup di bawah garis kemiskinan. Padahal negara kita memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah. Mungkin karena sangat jarang yang memanfaatkan kekayaan alam kita, termasuk pemerintah yang tidak memperdulikan rakyatnya yang didesa yang membutuhkan modal untuk mengelola kekayaan alam mereka. Semoga pembaca terbuka fikirannya sehingga tertarik untuk memaksimalkan pemanfaatan kekayaan alam kita.

RUMAH POTONG AYAM

rumah potong ayam
Rumah potong ayam merupakan aktiva tetap bagi para pengusa yang bergerak dalam usaha penyuppy daging ayam.  rumah potong ayam ini dibuat untuk lebik efektif dalam aktifitas pemotongan ayam, sehingga diharapkan akan lebih meningkatkan jumlah serta  efisiennya waktu dalam proses pemotongan ayam.
Untuk ukuran besar kecilnya rumah potong ayam, maka sesuai dengan jumlah ayam yang akan kita potong dalam tiap harinya, semakin besar jumlah ayam, maka semakin besar pula tempa/ rumah potong ayam tersebut.
Rumah potong ayam sebaiknya dibuat di tempat yang agak jauh dari tempat pemukiman penduduk, karna mengingat darah serta daging- daging yang tersisa akan membusuk yang nantinya akan menggagu aliran udara (bau yang sangat menyengat). bisa kita buat di daerah pemukiman penduduk asal kita secara ketat mengontrol kebersihan supaya tidak menimbulkan bau yang menggangu penduduk setempat.

CARA TERNAK AYAM POTONG

CARA TERNAK AYAM POTONG
Beternak ayam pedaging, biasa disebut juga dengan ayam broiler atau juga ayam potong; apakah menguntungkan ?
Tentu saja menguntungkan. Kalo tidak menguntungkan ya mana ada yang mau menjalankan budidaya ayam pedaging. Nyatanya di desaku saja, dalam radius dua kilometer dari rumah tempat tinggalku terhitung ada 9 ( sembilan ) rumah kandang ayam pedaging. Mulai dari yang jumlahnya 2000 sampai yang lebih dari 10.000 populasi.
Bahkan sekarang ada lagi dalam tahap pembangunan kandang untuk muatan 2000 populasi ayam pedaging.
Perkembangan yang luar biasa pesatnya di desa saya.
Namun memang seperti pernah ada yang bilang, rata2 peternak ayam pedaging sebelumnya memang sudah berlatar belakang ekonomi kuat atau golongan orang mampu. Itu hanya sepenggal penglihatan yang terjadi di desa kami.
Kalau sebelumnya tidak tergolong orang mampu, ya mana bisa, sedangkan untuk piara 2000 ekor ayam pedaging saja ada yang habis 50jt bahkan 60jt biaya pembangunan rumah kandang ternak ayam pedaging siap pakai ?
Dari sedikit tahu mengenai permodalan beternak ayam pedaging yang bagi saya jelas modal yang “wah” dan di luar jangkauan. Akhirnya saya ingin tau lebih lanjut sampai seberapa keuntungannya dan BEP budidaya ayam pedaging / broiler yang membutuhkan modal demikian besarnya.
Sampai pada saatnya saya mendapat kesempatan ngobrol2 dengan pemilik budidaya ayam pedaging dengan populasi 6000 ekor. Sebelumnya terima kasih untuk beliau.
Kesempatan bincang2 itu saya dapat ketika saya ingin tau dan ingin melihat bentuk dan cara kerja pemanas gasolet. Rencananya waktu itu saya ingin pembesaran DOQ bibit puyuh petelur dengan pemanas gasolet.
Setelah selesai melihat lengkap alat gasolet, kemudian saya dan bapak pemilik ternak ayam duduk2 ngobrol.
Kalimat awal yg beliau ucapkan adalah menawarkan ke saya seluruh bangunan rumah kandang ayam pedagingnya siap pakai, sudah termasuk sewa tanah dan seluruh peralatannya. Ditawarkan untuk diganti biaya totalnya 155 juta.
Tentu saja saya hanya tersenyum. Itu jumlah uang yg luar biasa besar. Mana mampu.
Dari hasil ngobrol dengan beliau, saya memperoleh beberapa poin mengenai beternak atau budidaya ayam pedaging berdasar populasi 6000 ekor, demikian garis besarnya ( kalau ada yg salah, mohon dikoreksi ) :
1. Modal utama peternak plasma kemitraan ayam pedaging hanya menyediakan sarana yang berupa tempat rumah kandang budidaya
Bangunan siap pakai untuk 6000 populasi membutuhkan dana total 155 juta sudah termasuk sarana, peralatan, dll yang dibutuhkan
2. Bangunan tersebut berdasar petunjuk dari PT kemitraan yang bersangkutan
3. Setelah kandang siap, pemesanan sampai DOC bibit ayam pedaging datang kira2 membutuhkan waktu satu minggu
4. DOC bibit ayam pedaging itu tidak membayar
5. Pakan juga tidak membayar
6. Pakan dan DOC bibit ayam pedaging akan diperhitungkan nanti pada saat panen
7. Harga beli pada saat panen sudah ada tercantum dalam kontrak perjanjian antara plasma peternak dengan PT kemitraan
8. Dalam waktu satu tahun mencapai 8x panen.
9. Rata2 per-panen mendapatkan hasil 12 juta
10. Hasil 12 juta dikurangi biaya karyawan ( 1 orang ), pembelian sekam, tabung gas, obat2an untuk pembersihan, dll sekitar maksimal 4 juta akan ketemu hasil bersih beternak ayam pedaging populasi 6000 ekor adalah 8 juta per-panen.
11. Berkaitan dengan poin 8, berarti hasil bersih dalam setahun 8x panen adalah 8 x 8jt = 64 juta
Kemudian saya simpulkan untuk kembali modal yang 155 juta tadi membutuhkan waktu lebih dari 2 (dua) tahun.
Demikian yang sedikit saya ketahui mengenai budidaya beternak ayam pedaging. Entah benar atau tidaknya, saya hanya mendapatkan cerita dari bapak peternak ayam.
Namun yang jelas, menurut pendapat saya, beternak ayam potong adalah usaha dengan obyek sebagai bahan makanan yang mendekati kebutuhan pokok. Hampir di semua wilayah dengan banyak selera, daging ayam menjadi lauk yang sudah mengakar di masyarakat.

AYAM PEDAGING

AYAM PEDAGING 


PENSIUN TETAP PRODUKTIF
Meskipun Pensiun harus Tetap Produktif. Menurut saya pensiun itu adalah bebas tugas, purna wirawan, sudah tidak menjadi karyawan lagi, tidak bekerja hanya semata mata cari duit.ketimbang nganggur,otot pada kaku mendingan usaha ternak ayam pedaging aja.
  Mengisi Masa Tua Bagi Para Pensiunan
Beternak Ayam Potong / pedaging, agar Pensiun Tetap Produktif artinya tidak membebani anak, tidak membebani cucu, tidak menjadi beban orang disekitarnya.
Saya mencoba beberapa pilihan dan semua sudah saya jalani yaitu:
a. Beternak iklan lele, beternak ikan koi, berterak ikan mujaher, beternak ikan tombro, ternak ikan gurami, ternak itik / bebek / mentok  / bebek branti dan yang terakhir kali saya mencoba beternak ayam potong atau ayam pedaging. Dan jika masih ada sisa waktu dan usia saya akan mencoba berternak ayam kampung atau ayam Bangkok.
Kelebihan Ternak Ayam Potong / Broiler
1. Usia pemeliharaan lebih pendek (hanya 30 s/d 40 hari saja sudah bisa dipanen)
2. Menyenangkan karena tahapan pembesaran bisa dirasakan dan dinikmati,
3. Pakan yang relatif murah dan mudah didapat di pasar,
4. Tentu saja yang juga menarik adalah bisa dapat GAJI BULANAN (hehehe)
5. Kotorannya bisa untuk pupuk dan pembesaran ikan yang berada dibawahnya.
6. Bisa meningkatkan kesehatan (tiap pagi harus bagun, memberi makan dan membersihkan kadang, hahaha)
7. Mengencerkan otak (mikir cari bibit, cari modal untuk pakan, mengatasi penyakit dan mencari pasar)
Akan tetapi selain keuntungan tentu banyak sekali kerugian, coba anda cari sendiri (hehehehe).
Kesimpulan:


PENYAKIT AYAM POTONG

PENYAKIT AYAM POTONG

PENYAKIT AYAM POTONG

PENYAKIT ND
ND merupakan masalah besar dan momok bagi dunia peternakan, karena penyakit ini dapat menimbulkan angka kematian yang sangat tinggi (mencapai 100%) dan waktu penyebarannya yang sangat cepat, baik pada ayam ras, ayam buras maupun jenis unggas lainnya. Menurut para ahli, penyakit ini dapat menular pada manusia dengan gejala klinis conjunctivitis (radang konjunctiva mata) walaupun kasusnya sangat jarang dijumpai. Sedangkan pada unggas dan burung liar lainnya dengan gejala klinis berupa gejala syaraf, gejala pernafasan dan gejala pencernaan. Penyebab dan Kejadiannya Penyakit ND disebabkanoleh virus dari famili Paramyxoviridae dengan genus Pneumovirus atau Paramyxovirus, dimana virus ini dapat menghemaglutinasi darah. Penyakit ini pertama kali ditemukan oleh Doyle pada tahun 1926 didaerah Newcastle Inggris dan pada tahun yang sama Kraneveld menemukan virus penyakit ini di Bogor. Kejadian penyakit ini ditemukan di seluruh dunia, dimana menyerang seluruh jenis unggas termasuk burung liar. Virus penyakit ini dapat ditemukan pada organ-organ seperti alat pernafasan, syaraf dan pencernaan. Penyebaran Penyebaran penyakit ini biasanya melalui kontak langsung dengan ayam yang sakit dan kotorannya, melalui ransum, air minum, kandang, tempat ransum/minum, peralatan lainnya yang tercemar oleh kuman penyakit, melalui pengunjung, serangga, burung liar dan angin/udara (dapat mencapai radius 5 km). Virus ND ditemukan dalam jumlah tinggi selama masa inkubasi sampai masa kesembuhan. Virus ini terdapat pada udara yang keluar dari pernafasan ayam, kotoran, telur-telur yang diproduksi selama gejala klinis dan dalam karkas selama infeksi akut sampai kematian. Gejala Klinis Gejala penyakit ini dapat diamati melalui gejala pernafasan seperti bersin-bersin, batuk, sukar bernafas, megap-megap dan ngorok; gejala syaraf berupa sayap terkulai, kaki lumpuh (jalan terseret), jalan mundur (sempoyongan) serta kepala dan leher terpuntir (torticoles) yang merupakan gejala khas penyakit ini. Kemudian gejala pencernaan meliputi diare berwarna hijau, jaringan sekitar mata dan leher bengkak, pada ayam petelur produksinya berhenti, kalau sudah sembuh kualitas telurnya jelek, warna abnormal, bentuk dan permukaannya abnormal dan putih telurnya encer. Hal ini disebabkan oleh karena organ reproduksinya tidak dapat normal kembali. Umumnya kematian anak ayam dan ayam muda lebih tinggi dibandingkan ayam tua. Bedah Bangkai Untuk lebih meyakinkan bahwa suatu peternakan benar atau tidanya terserang ND, maka tindakan bedah bangkai adalah jalan terbaik dalam menegakkan diagnosa. Pada kasus ND hasil bedah bangkai berupa gejala khas penyakit ini, yaitu adanya bintik-bintik merah (ptechie) pada proventriculus (kantong depan ampela). Selain itu juga terjadi perubahan pada lapisan usus berupa pendarahan dan kematian jaringan (nekrosa). Pada organ pernafasan akan mengalami eksudasi dan kantong udaranya menipis. Penanggulangan Berhubung penyakit ND disebabkan oleh virus maka sampai saat ini belum ada satu jenis obat yang efektif dapat menyembuhkan penyakit ini. Penanggulangan penyakit ND hanya dapat dilakukan dengan dengan tindakan pencegahan (preventif) melalui program vaksinasi yang baik. Ada dua jenis vaksin yang dapat diberikan yaitu vaksin aktif dan vaksin inaktif. Vaksin aktif berupa vaksin hidup yang telah dilemahkan, diantaranya yang banyak digunakan adalah strain Lentogenic terutama vaksin Hitchner B-1 dan Lasota. Vaksin aktif ini dapat menimbulkan kekebalan dalam kurun waktu yang lama sehingga penggunaan vaksin aktif lebih dianjurkan dibanding vaksin inaktif. Program vaksinasi harus dilakukan dengan seksama dan diperhatikan masa kekebalan yang ditimbulkan. Vaksinasi pertama sebaiknya diberikan paling lambat hari ke-empat umur ayam, karena penundaan sampai umur dua minggu dan seterusnya akan menghilangkan kemampuan pembentukan antibodi aktif oleh antibodi induk, sebab pada umur tersebut antibodi induk sudah tidak berfungsi lagi. Program vaksinasi pada ayam pedaging sebaiknya dilakukan pada umur tiga hari dan vaksinasi lanjutan pada umur tiga minggu, sedangkan pada ayam petelur pada umur tiga hari, empat minggu, tiga bulan dan selanjutnya tiap empat bulan sesuai kebutuhan. Pemberian vaksin dapat dilakukan dengan cara semprot, tetes (mata, hidung, mulut), air minum dan suntikan. Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam melaksanakan vaksinasi diantaranya : · Vaksinasi hanya dilakukan pada ternak yang benar-benar sehat · Vaksin segera diberikan setelah dilarutkan · Hindari vaksin dari sinar matahari langsung · Hindari hal-hal yang dapat menimbulkan stress berat pada ternak · Cuci tangan dengan detergen sebelum dan sesudah melakukan vaksinasi Penutup Mengingat kerugian ekonomi yang ditimbulan oleh penyakit ND ini sangat tinggi maka jalan terbaik dalam menanggulaninya adalah dengan menjalankan program manajemen yang ketat berupa program vaksinasi dan sanitasi lingkungan yang baik guna menghindari penyakit ini sehingga keuntungan akan dapat lebih meningkat.


PENYAKIT CRD
Berdasarkan data, kasus serangan peyakit unggas terutama ayam di tahun 2003 yaitu penyakit ngorok yang komplek atau sering juga disebut Chronic Respiratory Desease (CRD) komplek. Memang saat ini CRD komplek masih susah ditangani, padahal kerugian yang ditimbulkannya tidaklah sedikit. Hal ini dihubungkan dengan rendahnya laju pertumbuhan, tingginya angka kematian dan tingginya konversi ransum. Kerugian lain akibat CRD komplek adalah keseragaman bobot badan yang tidak tercapai dan banyaknya ayam yang harus diafkir, sehingga para peternak akan merugi.
CRD komplek merupakan gabungan penyakit dengan 2 (dua) komponen yaitu Mycoplasma galisepticum dan bakteri Escherichia coli. Faktor penentu menularnya penyakit ini adalah sistem pemeliharaan dengan suhu lingkungan yang tinggi yaitu panas atau dingin, kelembaban tinggi, kurangnya ventilasi, kepadatan ternak terlalu tinggi dan cara pemeliharaan yang berbagai umur. Biosecurity yang ketat dan pemilihan antibiotik yang spesifik merupakan langkah yang harus ditempuh untuk menyelamatkan ayam dari penyakit tersebut.
Penyakit ngorok atau CRD pada ayam ini merupakan suatu penyakit yang menyerang saluran pernafasan dimana sifatnya kronis. Disebut “kronis karena penyakit ini berlangsung secara terus menerus dalam jangka waktu lama (menahun) dan ayamnya tidak sembuh-sembuh”. Penyebab utamanya adalah keracunan Mycoplasma galisepticum, salah satu gejala khas CRD adalah ayam tersebut ngorok, sehingga peternak menyebutnya penyakit ngorok.
Sebagai penyakit tunggal, CRD jarang sampai menimbulkan kematian namun menimbulkan angka kesakitan yang tinggi. Di lapangan kasus CRD murni jarang ditemukan, yang sering ditemukan adalah CRD komplek, yaitu penyakit CRD yang diikuti oleh infeksi penyakit lainnya, terutama sering diikuti oleh bakteri Escherichia coli.
CRD komplek dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian. Selain itu, dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat, mutu karkas jelek, produksi telur menurun, keseragaman bobot badan yang tidak tercapai dan banyaknya ayam yang harus diafkir juga semakin memperbesar biaya pengobatan.
Penyakit ngorok komplek pada ayam ini dapat berkomplikasi dengan mikroba penyakit lain seperti dengan penyakit tetelo atau New Castle Desease (ND), Infetious Bronhitis (IB) dan E. coli. CRD dapat menyerang ayam pada semua umur dengan angka penularan yang cepat.
Penyebab penyakit ini, bisa terdapat di ayam yang sehat, dimana ayam tersebut disebut ayam pembawa penyakit (carier). Ayam yang terserang CRD saat daya tahan tubuhnya menurun pada waktu stress seperti pindah kandang, kedinginan, vaksinasi, potong paruh, ventilasi jelek, litter lembab, kadar amonia tinggi atau ayam terserang penyakit lain.
Kerugian akibat CRD komplek diantaranya adalah kegagalan vaksinasi, karena CRD komplek bersifat immunosupressant ( menekan kekebalan), terhambatnya pertumbuhan, tingginya angka kematian, tingginya biaya pengobatan dan meningkatnya konversi ransum.
Untuk memberantas CRD komplek ini tidak gampang. Caranya adalah dengan melakukan pengobatan yang tepat, melakukan hal yang dapat menyebabkan putusnya mata rantai penyebab terjadinya CRD komplek. Misalnya kita harus menjaga masuknya agent penyakit ke dalam tubuh ayam, selain itu para peternak harus mempertahankan kesehatan ayamnya dengan memberikan multivitamin dan juga para peternak harus memelihara lingkungan kandang supaya segar dan sehat, tentunya tidak pengap, ventilasi cukup dan tidak lembab. Selain itu kepadatan kandang harus selalu diperhatikan, sehingga udara bersih selalu terjamin. Suhu kandang yang terlalu panas juga dapat menyebabkan meningkatnya nafsu minum dan menurunnya nafsu makan. Dengan meningkatnya nafsu minum, maka akan merangsang peningkatan urinasi dan litter menjadi basah, sehingga konsentrasi ammonia tinggi dan dapat menyebabkan gangguan pernafasan, akhirnya ayam akan rawan terhadap CRD komplek.
Suatu strategi dalam melakukan pengendalian CRD komplek yang efektif adalah dengan melakukan pemeriksaan terhadap anak ayam umur 1 (satu) hari atau sering disebut dengan Day Old Chick (DOC) dari pembibitnya, hasil diagnosa yang tepat bersamaan dengan biosecurity yang efektif dan pelaksanaan tatalaksana pemeliharaan yang baik. Adapun cara-cara melakukan pengendalian CRD komplek yaitu (1) memperbaiki tatalaksana kandang, (2) melakukan sanitasi air minum yang baik, (3) melakukan pengobatan yang tepat dan (4) melaksakan biosecurity yang ketat.
Langkah-langkah untuk melakukan biosecurity yang ketat antara lain (1) melakukan pengafkiran pada ayam yang terinfeksi, (2) membersihkan kandang dengan tekanan air yang tinggi serta melakukan penyemprotan kandang dengan memakai desinfektan, (3) kosongkan kandang minimal 2 (dua) minggu setelah kandang dibersihkan, (4) pengontrolan lalu-lintas dengan mengontrol kendaraan yang keluar masuk lokasi peternakan.
Dari uraian tersebut di atas maka dapat disimpulkan apabila peternakan anda terkena CRD komplek, yang perlu diperhatikan adalah (1) menekan kadar amonia dan debu yang ada di kandang, dengan melakukan perbaikan pada kondisi kandang, mengurangi kepadatan kandang, perhatikan tatalaksana litter, ventilasi kandang dan pengaruh lingkungan, (2) pemeliharaan ayam harus dilakukan secara all-in all-out, (3) melakukan pemilihan obat yang tepat dan kita harus memperhatikan faktor resistensi dari kuman.
Harapan penulis, apabila peternakan anda terkena CRD komlpek, jangan panik, lakukanlah penanganannya seperti yang sudah penulis uraikan.